Perusahaan internet raksasa Yahoo dikabarkan semakin mengalami kemerosotan. Baru-baru ini Yahoo merilis penghasilan kuartal ketiganya untuk tahun ini. Seperti telah diprediksi sebelumnya, hasilnya pun jauh dari harapan.
Diwartakan oleh Mashable , Rabu (19/10/2011) bahwa pendapatan bersih Yahoo menurun hingga 26 persen dari periode yang sama pada tahun 2010. Keuntungan dari biaya trafik pun ikut menurun sebanyak 5 persen dari kuartal yang sama pada 2010. Hal ini jelas bukan rapor yang baik untuk Yahoo.
Secara umum, gambaran keuangan terbaru perusahaan internet tersebut memang tidak jauh dari kata positif. Hasil tersebut juga telah diprediksi publik sebelumnya meskipun para petinggi Yahoo tetap menyangkal tentang kondisi perusahaan. Meski demikian, Yahoo memang masih mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari perkiraan dalam hal saham.
Berdasarkan laporan ini, gambaran keuangan serta keuntungan Yahoo juga berjalan datar jika dibandingkan pada kuartal ketiga tahun 2010 lalu. Keuntungan untuk Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) serta keuntungan dari pencarian GAAP pun mengalami penurunan.
Pihak Yahoo sendiri tidak tinggal diam dalam menghadapi kemerosotan ini. Yahoo sudah melakukan beberapa solusi seperti meluncurkan layanan portal video premium yang diintegrasikan Yahoo News dengan Facebook dan sebuah kesepakatan sindikasi konten dengan pihak ABC.
Tahun ini memang dirasa bukan tahun yang baik untuk Yahoo. Beragam guncangan dialami salah satunya adalah dipecatnya Carol Bartz dari kursi CEO pada bulan September lalu. Selain itu CTO Yahoo, Raymie Stata juga baru saja mengumumkan pengunduran dirinya.
Beragam kejadian tersebut memang menimbulkan beragam prediksi dan rumor di kalangan dunia maya. Terakhir, beredar kabar bahwa hanya tinggal mencari waktu yang tepat untuk segera membeli perusahaan internet raksasa ini.