Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh perusahaan kemananan internet, BitDefender, lebih dari 250 ribu nama pengguna, alamat email dan password yang digunakan untuk Twitter mudah ditemukan lewat online. Riset tersebut juga melansir kabar bahwa 75% username dan password yang dikumpulkan secara online sama dengan yang digunakan untuk akun email.
Data pengguna yang sangat sensitive ini dikumpulkan dari berbagai blog layanan online collaboration dan sumber lainnya. Yang cukup mengagetkan adalah lebih dari 43% data bocor dari online collaboration tools dan 21% data bocor dari postingan di blog. Sementara social hubs lainnya menyumbang kebocoran data pengguna hingga 18%.
BitDefender mengingatkan pengguna social media agar tetap berhati saat mengatur password untuk Twitter dan email. Para peneliti juga menemukan fakta bahwa bocornya akun email terjadi akibat 75% pengguna menggunakan password yang sama untuk Twitter dan mengakses email mereka. Sebagai tambahan, riset ini juga melansir data bahwa 87% ID email, user name dan password yang dikumpulkan dari berbagai sumber masih aktif hingga saat ini.
Cybercriminal belakangan marak terjadi dengan memakai data pengguna untuk membajak akun email dan profil Twitter serta bisa digunakan untuk menyebarkan spam dan malware lewat platform ini. BitDefender menyarankan user agar berhati-hati saat membuat password untuk Twitter dan email serta menghindari penggunaan password yang sama untuk keduanya. Tidak hanya itu, online collaboration tool juga tidak terlalu melindungi informasi pengguna yang sensitive seperti username dan password. Jadi lain kali, Anda harus sedikit berhati-hati saat Anda memutuskan untuk berbagi email, user name dan password dengan third party website.