Social media memaang terbukti sangat multi fungsi dan bisa digunakan untuk apa saja. Termasuk untuk memerangi kejahatan sekaligus menjaga ketertiban. Hal ini dibuktikan oleh seorang Kepala Administratif yang berasal dari desa Lanet Umoja di Kenya, bernama Francis Kariuki. Pria ini menggunakan situs micro blogging 140 karakter, Twitter, untuk membantu memecahkan masalah di desanya. Mulai dari melacak domba yang hilang hingga mencegah kekerasan dalam rumah tangga
Francis Kariuki yang menggunakan username @Chiefkariuki sangat ternama untuk orang-orang di desanya yang meramaikan ranah Twitter. Bahkan menurutnya, para pencuri yang kerap melanglangbuana di desanya juga mem-follow dia. Suatu ketika ponsel Kariuki berbunyi pada pukul 4 pagi yang mengabarkan bahwa para pencuri sedang menggerayangi rumah seorang guru. Kemudian dia men-tweet pesan, dan dalam hitungan menit penduduk desa sudah berkumpul di luar rumah tersebut dan berhasil membuat si pencuri lari
“Ada domba coklat dan putih yang telah hilang dengan tali nilon di lehernya, domba itu milik ayah Mwangi.” Itu adalah tweet Karuiki untuk membantu menemukan seekor domba yang tersesat.
Kariuki tinggal di Lanet Umoja, sekitar 160 km sebelah barat dari ibukota Keya, Nairobi. Menurutnya kepada AP, meskipun ia memiliki lebih dari 400 pengikut, namun pesan-pesannya diperkirakan bisa diterima oleh 28 ribu warga daerah tersebut. Banyak dari mereka mata pencahariannya adalah petani yang mengakses tweetnya melalui pesan teks yang diteruskan melalui aplikasi pihak ketiga ponsel yang bekerja tanpa smartphone.
“Twitter telah membantu menghemat waktu dan uang. Saya tidak lagi harus menulis surat atau poster yang membutuhkan waktu untuk mendistribusikannya,” ungkap Kariuki.
Ia mengatakan aktifitas Twitter telah membantu menurunkan tingkat kejahatan, malahan hampir tidak terjadi dalam beberapa pekan terakhir, dibandingkan dengan laporan sebelumnya bahwa perampokan hampir setiap hari terjadi.